ukaclp.blogspot.com

Halaman

Sabtu, 26 Desember 2009

ungkapan dari qoLbu

dalam hening hati ingin sekali aku sampaikan salam rindu yang teramat sangat dalam. Namun jujur aku masih malu tuk akui semua itu. bisikan qolbu kembali memanggil dengan mengkiaskan satu nama sebagai sang ukhti. ya ukhti... insya alloh aku terpesona padamu bukan karena kecantikanmu. kekayaamu. tapi sungguh aku terpesona padamu karena kepribadiamu. tutur sapamu. ukhti... mungkin jika suatu saat nanti kamu menemukan semua catatanku ini kamu akan marah. kamu akan kecewa padaku. terserah apa yang akan kamu lakukan padaku aku terima. tapi ijinkan aku untuk sementara, saat lidahku masih kaku untuk mengucap, meski hati sudah pilu menahan ini semua. aku ingin kamu tau, klo aku sungguh sayang kamu. sejak kita SMA dlu. tapi maafkan aku karena aku masih terlalu takut untuk mencintai sahabatku sendiri, aku jga terlalu takut kalau kamu pergi jauh dariku. curhatku selama ini memang itu sungguhan, ya curhat tentang seorang wanita padamu. tapi itu semua tak lebih indah ketika aku curahkan semua rasa padamu. aku sungguh nyaman saat kamu ada didekatku. aku ceritakan pengalamanku, dan kamu ceritakan pengalamanmu yang sungguh luar biasa... ya ukhti ... sungguh aku minta maaf padamu atas semua rasa ini. apapun yg akan terjadi, dalam hati kecil ini selalu berkata, 'aku tak ingin kehilanganmu untuk yg kedua kalinya'. ukhti... betapa lemahnya hati ini, ketika waktu itu kau ucapkan kata 'aku suka sama kakak kelas di pondok waktu dlu...'. owh... hatiku laksana api yang tadinya membara, kemudian meredup tertimpa air hujan yang amat sangat deras. owh... tapi aku tetap kuatkan hati ini. meski kadang aku terkadang lemah ketika aku harus menerima ini semua. kadang timbul rasa kecewa, namun kenpa aku meski kecewa? ah biarkan saja. yang penting aku masih bisa mencoba untuk menjadi pendengar setia untuknya. saat ukhti sedang bahagia, saat ukhti sedang sedih. kadang aku ingin sekali memelukmu. merasakan semua yang sedang kamu rasakan. aku teringat satu waktu saat kau menangis ditepi pantai, menceritakan pengalamanmu yang luar biasa itu padaku, hati siapa yang tak ngilu mendengar itu semua. hati siapa yang tak gemas... ya ukhti... saat itu aku ingin sekali memelukmu. tapi aku takut syaitan mengganguku. aku takut nafsu keji itu datang, karena aku ingin menjaga kesucian sayangku padamu. ya ukhti... maaf aku masih belum bisa ungkapkan rasa cinta. karena cintaku masih hanya untuk illahi dan keluargaku. andai aku mencintaimu, tentu aku inginkan cinta yang halal. namun aku juga masih memikirkan masa depan aku dan keluargaku. aku masih ingin membahagiakan mereka. bagaimana mungkin aku meninggalkan mereka hanya demi ego rasa sayangku padamu, aku sayang kamu, tapi aku jga syang keluargaku. ya ukhti... maafkan aku kalau aku berbicara panjang lebar seperti ini. tapi memang inilah yang sementara dapat aku sampaikan untuk dapat mengobati rasa pilu hati ini dan kakunya lidah ini. ya ukhti.. sungguh aku minta maaf yang teramat sangat. maafkan aku karena aku menyayangmu lebih dari yg kau tau. rasa sayang lebih dari sekedar sahabat. maafkanku.

Tidak ada komentar: