Sendiriku menepi,
Minggu, 10 Oktober 2010
Fatwaku
Rabu, 06 Oktober 2010
~Sang Dewi Malam~
tiap malam datang, tanganku tak hentinya menulis pesona karunia illahi dalam tenang alam imaji.
syukur selalu kupanjatkan atas segala anugerah yang telah Dia limpahkan untukku...
salah satunya adalah engkau 'dewiku'.
Sang Dewi Malam,
ijinkan aku untuk menyanjung pesonamu, anugrah dari Sang Pencipta, pemilik Nur yang sesungguhnya.
Kau cerahkanku saat redupku, Kau tenangkanku saat gusarku, Kau bahagiaku saat sedihku, kau mengisiku saat kosongku, Kau temaniku saat sepiku, Kau dengarkanku saat lirihku.
Dewi malam,,,
Cahyamu pancarkan berjuta harapan, saat terang merasuk gelap malam.
aku tak ingin mendapatkan kebahagian yang amat sangat luar biasa, namun cepat musnah.
Tetapi, aku hanya ingin mendapat kebagaian yang cukup saja, namun abadi selamanya.
Mimpiku menghias malam, mimpimu terangi malam,,,
selamat malam dewi malam,,, selamat malam bulanku sayang ,.,,,
i miss u ...^_^
02:24 sen 20 09 2010
Tulisan ini tentang rasa yang kian menggelora.
rasa yang entah apa namanya ...
sulit sekali untuk di ucapkan dengan kata , dan sulit juga untuk aku bisa ungkapkan dengan rangkaian tulisan,
tak bisa aku aku mengelak lagi rasa ini.
aku biarkan semuanya mengalir apa adanya ,
aku dengan rasaku , dan dia dengan rasanya sendiri.
tapi sesungguhnya aku ingin merangkai semua rasa itu, rasaku dan rasamu jadi satu.
tapi mungkin itu hanya bisa jadi mimpi semata, saat kau mungkin lebih memilih dia.
bulanku sayang,,,
jujur aku sangat sayang kamu,
mungkin hanya sedikit tulisan ini yang bisa sedikit pula menjadi tempat curhatku, curhat tentang rasa yang sudah sejak lama aku pendam, dan aku juga tak tau entah sampai kapan akan selalu aku pendam.
menikmati rasa yang lucu ini, ya lucu ,,,
aku sayang dia, dan lebih dari sekedar sayang ku.
tapi salahkah jika aku menghianati persahabatan kita?
maafkan aku,, rasa ini tumbuh dengan sendirinya. waktu yang telah membawa aku pada masa dan rasa ini.
ditulisan ini,
aku tak akan ungkap semuanya yang ada, biar semua aku ungkap pada hatiku sendiri,
biar hati ku yang bisa menjadi teman dalam alam pikir dan imajiku.
aku menikmatinya,, tanpa ada rasa yang kurang.
mengharap untuk selalu bersama, selamanya, tentu ada. namun itu semua hanya sebagian kecil. ketika ternyata ada yang selama ini dia harpkan.
sahabat.....
jika kau tau dan kau mengerti....
biarkan aku bersama mu, walau aku harus menanti, dan aku harapkan tak ingin ada waktu yang percuma.
aku ingin kau jadikan cahaya hidupku, selamanya ...